Stun MeStun MeStun Me

Cari Apa yang Kamu Mau!

Mau ke Mana?

JJB (2), Desa Budaya Penglipuran

Di JJB kedua ini, kami menulis tentang Desa Budaya Penglipuran. Wah, apa itu desa budaya? Desa budaya adalah desa yang memiliki peninggalan budaya, adat istiadat maupun tradisi yang sampai sekarang masih dilestarikan dan menjadi bagian kehidupan masyarakat desa setempat (Widi Utaminingsih, 2007). Nah, kalau sudah mengerti, kita lanjutkan ke Desa Penglipuran yang terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, arah utara kota Bangli.

Desa yang luasnya 300.000 m2 ini adalah salah satu desa budaya yang ada di Bali (bukan satu-satunya ya. Ingat, masih ada Desa Tenganan di Karangasem). Desa dengan konsep Traditional Village ini menyuguhkan sesuatu yang masih alami, dimana situasi desa yang tertata rapi dengan menghadirkan rumah yang masih tradisional, bangunan rumah adat Bali, angkul-angkul (pintu masuk) rumah yang sama, dan atap rumah yang terbuat dari bambu. Jumlah penduduk di desa yang dikelilingi oleh hutan bambu ini hanya 114 kepala keluarga, dengan lokasi rumahnya terbentang dari selatan ke utara dan di utara desa diakhiri oleh sebuah Pura (tempat suci Agama Hindu) yang merupakan pusat peribadahan masyarakat setempat. Pura ini disamping sebagai tempat peribadahan juga menjadi objek bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung kesana.

Menurut Widi Utaminingsih (pemberi pendapat tentang desa budaya, dapat dilihat di atas), setiap desa budaya yang ada di wilayah Bali memiliki potensial yang bisa dikembangkan baik dari segi adat-istiadat, seni maupun tradisi serta peninggalan budaya nenek moyang. Pernyataan ini memang betul adanya, karena banyak sekali orang yang tertarik untuk melihat langsung Desa Budaya Penglipuran ini. Uniknya, bagi wisatawan yang berkunjung dapat memasuki rumah-rumah penduduk sambil berkomunikasi dengan penghuninya yang ramah. Ada juga yang beristirahat sejenak disana, sekaligus melihat-lihat hasil home industry (hasil kreatifitas penduduk desa yang terbuat dari bambu dan kayu). Jadi, kita harus tetap menjaga desa budaya seperti ini di Bali. Karena, banyak sekali manfaat dari adanya desa budaya ini. Okay?!

Sumber : Karya Ilmiah, Dok. Penulis

Sumber Gambar : www.google.com

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar